Kata “Linux” saat ini semakin banyak
didengar oleh pecinta Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di seluruh dunia
termasuk di Indonesia. Saat ini, Linux telah menjadi salah satu sistem operasi
yang banyak digunakan di berbagai kalangan, seperti kalangan bisnis,
pendidikan, dan pemerintahan. Hal ini disebabkan oleh Linux yang bersifat
terbuka dan merdeka. Siapapun bisa mengembangkannya dan menggunakannya secara
bebas.
Linux merupakan kernel atau dasar dari sistem operasi yang
pertama kali ditulis oleh seorang mahasiswa Finlandia bernama Linus Benedict
Torvalds pada tahun 1991. Hasil karyanya dilisensikan secara bebas dan
terbuka (Free Software) sehingga siapa saja boleh mengembangkannya.
Kemudian Richard Stallman, seorang aktivis perangkat
lunak pendiri Free Sofware Foundation (FSF) berniat untuk menggabungkan
Linux ke dalam proyek sistem operasinya yang bernama GNU (GNU is Not Unix).
Karena pada saat itu, proyek GNU sama sekali belum selesai mengimplementasikan
kernel sistem operasi. Akhirnya, dengan dirilisnya kernel Linux, terjadilah
perkawinan antara peralatan (tools) yang dibuat oleh proyek GNU dengan kernel
Linux yang dibuat oleh Linus Torvalds, sehingga menghasilkan sistem operasi
baru bernama GNU/Linux, sebuah sistem operasi yang mirip dengan UNIX. Kesemua
komponen dari sistem operasi GNU/Linux dilisensikan berdasarkan lisensi yang
disebut GNU General Public License (GPL) yang ditulis sendiri oleh
Richard Stallman. Lisensi ini memungkinkan setiap orang untuk secara bebas mengembangkan
bahkan menjual Linux dengan syarat semua pengembangan yang telah dilakukan
harus juga dipublikasikan kepada umum. Pada perkembangan selanjutnya, Linux
juga dipaketkan dengan perangkat lunak lain untuk keperluan tertentu seperti
server, desktop, perkantoran, internet, multimedia, dan lain-lain sehingga
menjadikannya apa yang disebut dengan distribusi Linux atau yang sering dikenal
dengan istilah distro Linux. Karena sifat Linux yang terbuka, siapapun bisa
memaketkan Linux dengan perangkat lunak pilihannya dengan cara pemaketan
masing-masing untuk membuat distribusi Linux.
Saat ini, banyak sekali terdapat distro-distro Linux yang
memiliki segmen pasar, fitur, kelengkapan dan cita rasa yang berbeda. Anda bisa
melihat semua distribusi Linux yang ada melalui situs http://www.distrowatch.com. Distro Linux juga bisa disebut sebagai sistem operasi atau
operating system (OS) karena sudah memiliki perangkat lunak untuk melakukan
operasi pada komputer.
Linux pada awalnya berkembang di lingkungan server, karena
Linux sangat handal dalam hal kestabilan sistem. Namun, dengan semakin pesatnya
dunia perangkat lunak terbuka, Linux kini juga merambah ke dunia desktop.
Perkembangan sangat pesat ini tidak lepas dari peran para sukarelawan yang
berjasa dalam menyumbangkan ide dan tenaganya untuk mengembangkan Linux.
Kelebihan Linux
Sebagai suatu sistem operasi, Linux secara umum memiliki
berbagai kelebihan dan kekurangan daripada sistem operasi lainnya. Berikut
adalah kelebihan dari Linux :
- Linux bisa didapatkan secara bebas tanpa perlu membayar lisensi. Anda juga bisa mengunduh kode sumber Linux jika ingin melihatnya tanpa ada batasan apapun.
- Linux memiliki koleksi perangkat lunak tersendiri yang sangat lengkap untuk keperluan desktop, laptop dan server. Jika perangkat lunak yang tersedia terasa kurang, Anda dapat menambahkannya dengan mudah melalui repository yang tersedia.
- Linux sangat stabil karena jarang sekali crash maupun hang. Anda juga tidak perlu bahkan tidak pernah melakukan restart jika melakukan konfigurasi sistem.
- Linux lebih aman terhadap virus, karena selain jumlah virus di Linux sangat sedikit. Linux juga sangat ketat dalam hal pengelolaan keamanan.
- Perbaikan kutu (bug) atau cacat yang terdapat di Linux sangat cepat, karena Linux dikembangkan secara komunitas dan setiap komunitas bisa memberikan masukan-masukan dan perbaikan untuk kutu atau cacat tersebut
Apapun yang memiliki kelebihan pasti memiliki kekurangan,
karena pada hakikatnya apa yang diciptakan oleh manusia tidak akan pernah
sempurna. Berikut adalah berbagai kekurangan dari Linux :
- Linux kurang memiliki dukungan dari produsen perangkat keras dalam hal penyediaan perangkat lunak pengendali (driver). Hampir semua perangkat lunak pengendali yang saat ini ada di Linux merupakan hasil jerih payah komunitas, dan sebagian kecil murni dukungan dari produsen perangkat keras.
- Linux masih kurang didukung oleh beberapa pembuat permainan. Kebanyakan permbuat permainan masih menggunakan sistem operasi Microsoft Windows sebagai platform mereka.
Apa itu BlankOn Linux?
BlankOn Linux merupakan salah satu distro
Linux yang berisikan perangkat lunak (software) yang dapat digunakan untuk
keperluan desktop, laptop, dan workstation. Dengan dipadukan oleh berbagai
pernak–pernik khas Indonesia, distro ini sangat cocok digunakan untuk pengguna
komputer di Indonesia.
BlankOn Linux dikembangkan oleh Yayasan
Penggerak Linux Indonesia (YPLI) bersama Tim Pengembang BlankOn. Pengembangan
BlankOn
dilakukan secara terbuka dan gotong royong, sehingga siapa saja bisa turut
berkontribusi untuk mengembangkan BlankOn agar menjadi lebih baik. BlankOn Linux juga bisa didapatkan oleh
siapa saja tanpa perlu membayar untuk mengunduhnya. Bahkan, Anda bisa
mendistribusikannya dan membagi-baginya secara bebas tanpa batas kepada siapa
saja.
Pengembangan BlankOn bukan semata-mata ingin membuat
distribusi Linux baru, namun lebih dimotivasi oleh keinginan untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas dalam kemampuan pengembangan perangkat lunak
bebas/terbuka, yang pada hakikatnya merupakan salah ciri khas bangsa Indonesia
yang memiliki semangat bergotong-royong. Tim pengembang BlankOn percaya bahwa bangsa Indonesia
mampu dan tidak kalah dengan bangsa-bangsa lain di dunia dan oleh karena itu
aktif mengundang siapa pun yang berminat dan memiliki semangat yang sama untuk
bergabung dalam pengembangan BlankOn.
Asal nama BlankOn Linux
Nama BlankOn berasal dari nama penutup kepala
beberapa suku/budaya yang ada di Indonesia, antara lain suku Jawa, suku Sunda,
dan daerah lainnya. Dari asal kata tersebut, BlankOn diharapkan menjadi penutup atau
pelindung dari ketergantungan dengan perangkat lunak tertutup.
Selain itu, nama BlankOn juga bisa diartikan menjadi Blank
(angka biner 0) dan On (angka biner 1). BlankOn diharapkan menjadikan orang yang
belum sadar menjadi sadar bahwa Linux bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan
keterampilan dalam bidang Teknologi Informasi.
Sejarah BlankOn Linux
BlankOn Linux pertama kali dikembangkan
oleh YPLI pada tahun 2004 dengan nama kode "Bianglala". Pada
saat itu, BlankOn
merupakan turunan dari distro Fedora Core 3. Namun, rilis BlankOn pada saat itu berakhir sampai versi
1.1 dan akhirnya mati suri.
Beberapa tahun kemudian, yaitu pada tahun 2007, pengembangan
BlankOn
Linux mulai dibangkitkan kembali oleh YPLI. BlankOn Linux yang sebelumnya diturunkan
dari Fedora Core kini diganti menjadi Ubuntu. BlankOn Linux direncanakan akan dirilis
sesuai dengan siklus rilis Ubuntu, yaitu setiap 6 bulan sekali atau 2 kali
setahun. Setiap rilis BlankOn Linux akan diberi tema dan ciri
khas yang berbeda sesuai dengan budaya yang ada di Indonesia.
Akhirnya, pada akhir tahun 2007, BlankOn Linux versi 2.0 dirilis dengan nama
kode "Konde". Versi ini diturunkan dari Ubuntu versi 7.10.
Kemudian, pada pertengahan tahun 2008, BlankOn Linux versi 3.0 dirilis dengan nama
kode "Lontara". Versi yang berbasis Ubuntu 8.04 LTS ini
menggunakan tema khas Sulawesi Selatan, terlihat dari pengunaan karya
seni Kapal Pinisi pada gambar latar belakangnya. Anda juga dapat menulis aksara
Lontara' yang merupakan aksara khas suku Bugis.
Pada bulan November 2008, BlankOn Linux 4.0 dirilis dengan nama kode
"Meuligoe". Ciri khas yang digunakan pada versi ini adalah Aceh,
dengan warna dominan hijau. Pada rilis berikutnya 5.0 menggunakan nama Nanggar
dengan khas Batak, pada rilis ini lah Logo BlankOn diganti sehingga lebih modern.
Rilis terakhir pada saat buku ini ditulis adalah BlankOn Linux 6.0, dengan nama kode "Ombilin".
Versi ini tidak murni berbasis Ubuntu 10.04 dan mulai rilis ini BlankOn tidak lagi mengikuti budaya mutlak
Ubuntu, sehingga sudah banyak program yang diambil dari pembuatnya langsung.
Sejak versi 6.0 ini, siklus rilis dilonggarkan menjadi setahun sekali.
Fitur BlankOn 6.0
BlankOn 6.0 berisikan berbagai perangkat
lunak bebas dan terbuka untuk keperluan desktop, laptop dan workstation.
Perangkat lunak yang tersedia juga bisa ditambah dengan perangkat lunak lainnya
agar sesuai dengan keperluan.
Secara umum, fitur-fitur dari BlankOn versi 6.0 adalah sebagai berikut :
- Menggunakan kernel Linux versi 2.6.32 yang sangat stabil dengan dukungan perangkat keras yang sangat banyak,
- Perangkat lunak untuk keperluan Anda berkomputer, seperti keperluan perkantoran, grafis, internet, multimedia, dsb.
- Antarmuka menggunakan Bahasa Indonesia, sehingga bisa lebih dimengerti oleh orang awam,
- Sudah menyertakan dukungan format multimedia yang lengkap, seperti untuk memutar mp3, DVD, dan format lainnya,
- Menggunakan tema dan tampilan grafis khas Indonesia.
- Desktop berkonteks, di mana layar komputer akan berubah sejalan dengan perubahan konteks di luar komputer. Saat ini hanya konteks waktu dan konteks cuaca yang dapat merubah tampilan komputer. Artinya tampilan di pagi hari akan berbeda dengan di malam hari, juga demikian misalnya bila di luar sedang terang benderang atau sedang hujan disertai petir maka BlankOn akan menyesuaikan. Fitur ini hanya terdapat di BlankOn dan tidak tersedia di distro lainnya.
- GNOME versi 2.30 sebagai lingkungan desktop atau desktop environment yang sangat sederhana, kaya fitur dan mudah digunakan,
- OpenOffice?.org 3.2.0 untuk keperluan perkantoran yang sangat mirip dan kompatibel dengan Microsoft Office,
- GIMP 2.6.8 dan Inkscape 0.47 untuk kebutuhan grafis,
- Peramban web chromium-browser untuk mengakses situs Internet,
- Aplikasi surat elektronik Evolution,
- dan berbagai perangkat lunak lainnya.
Pengembangan BlankOn Linux
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, BlankOn Linux dikembangkan oleh Yayasan
Penggerak Linux Indonesia (YPLI) bersama para komunitas pengembang Linux yang
tergabung menjadi Tim Pengembang BlankOn Linux. Proyek BlankOn Linux terbuka untuk siapa saja yang
terlibat dan berperan aktif dalam pengembangan BlankOn Linux ini.
Dalam pengembangan proyek BlankOn Linux, pengembang dibagi menjadi
beberapa tim antara lain :
- [Tim Infrastruktur] Tim ini mengelola segala infrastruktur dalam rangka pengembangan BlankOn Linux, seperti situs, forum, mirror, pabrik CD, dsb.
- [Tim Riset dan Aplikasi] Tim ini mengelola fitur-fitur dan aplikasi khas BlankOn Linux yang tidak ada pada Distro Linux lainnya, serta melakukan riset terhadap fitur tersebut.
- [Tim Rilis] Tim ini bertanggung jawab untuk memutuskan rilis, apakah rilis tersebut menjadi rilis percobaan atau rilis final.
- [Tim Pemaket] Tim ini melakukan pemaketan untuk BlankOn Linux yang selanjutnya paket-paket dikirim ke Pabrik CD dan diolah secara otomatis.
- [Tim Kesenian] Tim ini membuat berbagai hasil karya seni atau artwork untuk BlankOn Linux, seperti latar belakang, tema, suara, splash screen, dll.
- [Tim Bug dan Tester] Tim ini melakukan testing terhadap setiap rilis dan mengecek adanya cacat atau kutu didalamnya.
- [Tim Dokumentasi] Tim ini membuat serta mengelola dokumentasi pada BlankOn Linux.
- [Tim Pemasaran] Tim ini bertanggung jawab untuk melakukan pemasaran terhadap BlankOn Linux kepada masyarakat luas.
Jika Anda berminat untuk menjadi pengembang BlankOn Linux, silahkan membuat akun baru
di situs pengembangan BlankOn Linux yaitu http://dev.blankonlinux.or.id dan bergabung di milis pengembang BlankOn Linux di blankon-dev@…. Anda bisa
memilih menjadi salah satu dari tim yang disebutkan di atas. Kontribusi dari
Anda sangat diperlukan agar BlankOn Linux bisa menjadi lebih baik.
Tautan dan Umpan Balik
Berikut adalah berbagai tautan/link situs untuk informasi
lebih lanjut mengenai distro BlankOn Linux :
- http://www.blankonlinux.or.id, situs resmi BlankOn Linux.
- http://cdimage.blankonlinux.or.id, halaman web untuk mengunduh distro BlankOn Linux.
- http://dev.blankonlinux.or.id, situs WIKI untuk informasi pengembangan distro BlankOn Linux.
tulisan ini membahas tentang cara instalasi BlankON 6 ,
sebelum instalasi pastikan anda menyiapkan partisi / tempat tinggal untuk sang
linux bersemayam diPC atau laptop anda
langsung saja anda booting melalui CD / Live USB
ini adalah tampilan booting awal dari blankON 6 , anda
tinggal pilih diantara 3 , mencoba linux langsung / menginstallnya, dan saya
akan memilih tuk menginstallnya
lalu anda akan dihadapkan pada pemilihan bahasa instalasi ,
pilih bahasa favorit anda , saya akan memlihi Bahasa Indonesia lalu klik
Forward
ini adalah pilihan time zone , ada 4 pilihan pada indonesia
yaitu , jakarta , jayapura , makasar , pontianak , setelahnya klik forward
pemilihan keyboard , ini langsung saja di forward pada
pilihan USA , karena itu pilihan default
ini bagian pemilihan partisi , apabila , PC/laptop anda
dalam keadaan kosong / noOS dapat memilih bagian atas , tapi kita memilih
partisi manual lalu forward
ini partisi saya dalam keadaan kosong , lalu saya akan
membagi partsi menjadi 2 , yaitu pertama rumah untuk linux dan kedua untuk swap
(virtual memori) ukuran swap biasanya 2X ukuran RAM , tapi biasanya 2 GB saja
cukup dan tergantung kebutuhan dan kapasitas dari HD
jika selesai klik forward
lalu isikan nama , username , passsword , dan bagaimana cara
anda untuk login lalu forward
cek settingan dan lalu forward dan install
jika selesai , restart dan keluarkan CD / cabut Live USB dan
booting normal ke hd anda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar